Sebagai manusia biasa, amarah adalah suatu hal yang tidak pernah terlepas dari diri kita. Amarah dikaitkan dengan emosi seseorang yang menurut penelitian berkaitan dengan fungsi dominan otak. Menurut buku yang pernah saya baca, orang yang dominan bekerja menggunakan otak kanan, cenderung lebih mudah tersinggung dan mudah marah dibanding dengan orang yang dominan menggunakan otak kiri karena kebanyakan mereka berfikir secara emosional dibanding logika. Amarah juga berkaitan dengan spontanitas seseorang. Jika kita cenderung melakukan sesuatu secara spontan tanpa pikir panjang terlebih dahulu, amarah juga seringkali diekspresikannya secara spontan.
Dalam agama Islam, Nabi Muhammad seringkali menasehatkan para sahabat dan pengikutnya agar jangan marah, mengapa? karena amarah berkaitan dengan emosi yang bergejolak dalam hati seseorang yang digambarkan sebagai sesuatu yang panas, maka setanpun akan mendatangi seseorang yang marah sehingga menjadi gelap mata, maka seringkali kita lihat banyak orang yang melakukan pembunuhan atau penganiayaan karena alasan yang sepele. Menurut riwayat yang saya baca ada beberapa tips dari beliau dalam meredakan amarah (maaf saya tidak menyebutkan sumbernya, karena saya membaca dari berbagai buku yang tidak saya langsung catat sumber literaturnya, tapi Insya Allah valid kok):
1. Membaca Ta'awuudz
Saat kita marah, setan akan segera mendatangi kita dan membisikkan hal-hal untuk meningkatkan amarah kita, maka jalan yang palin cepat adalah meminta perlindungan dari Allah Swt agar dijauhkan dari godaan setan.
2. Duduk, jika tidak bekerja berbaringlah
Menurut yang saya baca (lagi, dibuku yang saya lupa judulnya) berdiri membuat syaraf-syaraf tegang, dan membuat kita lebih mudah stress, maka pilihannya adalah membuat syaraf-syaraf otak kita lebih rileks dengan cara duduk, jika tidak juga berbaring bahkan menurut penilitian disalah satu situs yang saya baca, tidur bisa membuat kita melupakan amarah kita, tapi tidak dianjurkan untuk membawa kemarahan sampai tertidur, karena jika bangung hanya akan membuat syaraf kembali tegang karena amarah yang belum selesai.
3. Minum dan berwudhu'
Air akan memadamkan api, jika minum akan menyegarkan fikiran, berwudhu akan menyegarkan dan membuat rileks hati dan fikiran kita, bahkan dibeberapa riwayat kita disarankan sholat tobat untuk meminta ampun atas kesalahan kita karena telah marah dan meminta ampun juga untuk orang yang membuat kita marah. penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa berdo'a merupakan cara paling efektif menghilangkan marah. Saya pernah membuktikan hal ini sendiri, disaat saya kesal pada pengguna jalan yang tidak sopan dan ugal-ugalan, saya mengganti kalimat negatif saya dengan berdo'a semoga orang yang ugal-ugalan tersebut diselamatkan, pikiran saya jauh lebih tentram. Ayah saya pernah berkata, ketika kita berniat baik untuk seseorang, maka kebahagiaan orang itu akan singgah pada kita, terlebih dahulu sebelum sampai kepada orang tersebut. Maka jika sesuaikan dengan anjuran Rasulullah ini, sangat cocok sekali, sebelum Allah Swt menyelamatkan orang itu karena berbuat buruk, Allah Swt akan menyelamatkan kita dulu.
4. Pergi dari sumber amarah
Ini adalah cara terakhir, adalah pergi jauh dari sumber kemarahan kita, karena biasanya kita akan semakin kesal dan marah jika melihat objek kemarahan kita. Maka beliau menganjurkan kita untuk menjauh dari sumber kemarahan kita itu. Disebuah buku yang berjudul: Setengah isi, Setengah Kosong terbitan MQ publishing (akhirnya ada judul sumber juga, hehehe), sebelum kita marah, berfikirlah beberapa detik, tentang kebaikan-kebaikan yang ada dalam diri orang tersebut, lalu baru putuskan apakah kita pantas marah atau tidak. maka, sangat relevan jika Rasulullah menyuruh kita untuk menjauh, adalah untuk memberikan ruan bagi kita untuk berfikit tentang objek kemarahan kita.
Dizaman modern saat ini, ada terapi untuk pereda amarah,Yoga kemarahan, bahkan ada klub untuk mengekspresikan amarah secara positif. Jauuuhhh... sebelum para ilmuwan dan pemikir barat yang mengklaim diri mereka sebagai penemu dan pembaharu dalam berbagai bidang, Nabi kita yang agung Muhammad Saw, telah memberikan kita cara-cara meredakan amarah. Tidak mengherankan karena Allah lah yang menciptakan manusia, pasti DIA jauh lebih mengetahui tentang seluk beluk ciptaannya, isn't it??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar